Kamis, 14 Juli 2011

Taekwondo membangkitkan semangat pantang menyerah

Sejarah singkat Taekwondo di Indonesia :

Taekwondo mulai berkembang di Indonesia pada tahun 70-an , dimulai aliran Taekwondo yang berafiliasi ke ITF ( International Taekwondo Federation ) yang
pada waktu itu bermarkas besar di Toronto Kanada, aliran ini dipimpin dan
dipelopori oleh Gen. Choi Hong Hi, kemudian berkembang juga aliran
Taekwondo yang berafiliasi ke WTF ( The World Taekwondo Federation )
yang berpusat di Kukkiwon, Seoul, Korea Selatan dgn Presiden Dr. Un Yong Kim

Pada waktu itu, di Indonesia kedua aliran ini yang masing - masing mempunyai
organisasi ditingkat nasional yaitu Persatuan Taekwondo Indonesia ( PTI )
yg berafiliasi ke ITF dipimpin oleh Letjen. Leo Lopolisa dan Federasi
Taekwondo Indonesia ( FTI )
yg berafiliasi ke WTF dipimpin oleh Marsekal
Muda Sugiri
.
Atas kesepakatan bersama dan melihat prospek perkembangan didunia olahraga
International dan Nasional , maka Musyawarah Nasional Taekwondo pada Tanggal 28
maret 1981 berhasil menyatukan kedua organisasi Taekwondo tersebut, menjadi
organisasi baru yang disebut Taekwondo Indonesia dan dipimpin oleh Leo
Lopolisa sebagai Ketua Umumnya, sedangkan struktur organisasi ditingkat
nasionalnya disebut PBTI ( Pengurus Besar Taekwondo Indonesia ) dan
berpusat di Jakarta. Munas Taekwondo Indonesia I pada Tanggal 17 - 18 September
1984 menetapkan Letjen. Sarwo Edhie Wibowo ( Alm. ) sebagai Ketua Umum
Taekwondo Indonesia periode 1984 - 1988, maka era baru Taekwondo Indonesia yang
bersatu dan kuat dimulai. Selanjutnya Taekwondo Indonesia sempat dipimpin oleh Soeweno,
Harsudiyono Hartas, dan sekarang oleh Letjen ( Mar ) Suharto.
Kini Taekwondo Indonesia telah berkembang di seluruh propinsi di Indonesia
dan diikuti aktif oleh lebih dari 200.000 anggota , angka ini belum termasuk
yang tidak secara aktif berlatih. Taekwondo telah dipertandingkan sebagai
cabang olahraga resmi di arena PON. Beberapa atlet yang pernah berjaya membela
negara di event International antara lain seperti : Budi Setiawan, Rahmi
Kurnia, Siauw Lung, Yefi Triaji, Lamting , Yeni Latif, Dirk Richard
, dan
sebagainya. dimasa Thn 1986 s/d Thn. 1993 . Pada generasi berikutnya antara
lain seperti Yuana Wangsa Putri yang mewakili Indonesia di even Olympic
Games 2000, Sidney dan Ika Dian Fitria yang berhasil meraih medali emas
Kejuaraan Dunia Yunior pada November 2000.

Taekwondo merupakan olah raga beladiri yang berasal dari Korea Selatan, sedangkan arti dari Taekwondo sendiri adalah beladiri yang menggunakan tangan dan kaki. dalam olah raga ini banyak yang didapat selain sebagai beladiri, yaitu sikap pantang menyerah dan melatih berjiwa besar bagi anggotanya. Detasemen B Satuan III Pelopor melihat dari segi tersebutlah maka ditetapkanlah taekwondo sebagai beladiri wajib bagi seluruh anggota Detasemen B.Beladiri tersebut dilatihkan pada setiap hari Senin dan Rabu pagi setelah apel pagi dan latihan tambahan bagi para anggota yang ingin lebih dalam mempelajari Taekwondo pada hari Selasa Malam dan Minggu malam. Sedangkan Pelatih Taekwondo  Detasemen B berjumlah 5 orang, 1 orang dari luar anggota Brimob yaitu Sabum .Eki  dan 4 pelatih lainnya dari anggota  detasemen B sendiri. anggota detasemen B tersebut adalah Iptu Wirawan Wicaksono,S.IP yang kesehariannya menjabat sebagai Kasubden 3 Detasemen B,Briptu Ahmad Nadhif anggota bintara operasional detasemen B, Briptu ahmad Zakian anggota bintara Provost Detasemen B dan Briptu Sulis S.H anggota subden 2 Detasemen B.Sabum adalah panggilan bagi pelatih taekwondo.
          Prestasi- prestasi yang telah diraih oleh taekwondo detasemen B sudah banyak bahkan untuk peratandingan tingkat nasional sudah sering diikuti dan juara. Bahkan yang baru saja adalah Taekwondo detasemen B meraih juara umum dalam kejuaraan Taekwondo di Gor POPKI Cibubur. Dari 8 Taekwondoin semuanya mendapatkan medali, 3 Medali emas, 3 perak dan 2 perunggu. Medali Emas diraih oleh Iptu Wirawan Wicaksono S.IP, Briptu Stevanus Liku Lero dan Briptu Purbatin.Medali Perak diraih Ipda Bayu Laras Tutuka,Briptu Hartana, dan Briptu Rodian. sedangkan Medali Perunggu diraih oleh Briptu suranto dan briptu Sunaryo

Rabu, 13 Juli 2011

Kolone Senapan Detasemen B Satuan 3 Pelopor

           Dalam rangka menyambut Kepolisian Bersenjata Republik Rakyat China pada tanggal 13 Juli 2011 di lingkungan Korps Brimob Polri, Satuan 3 Pelopor menampilkan Kolone Senapan dimana kolone senapan tersebut merupakan anggota dari detasemen B, Sub Detasemen 3 detasemen B mengirimkan beberapa anggotanya untuk Kolone Senapan tersebut.
           Sebelumnya kolone senapan detasemen B satuan III Pelopor dilatih oleh anggota Marinir yaitu Lettu Mar. Kangian.  Pertama kali tim Kolone Senapan ini dibentuk bulan September 2010 yang dipersiapkan untuk penampilan dalam rangka HUT BRIMOB.Dimana pemrakarsa dari Kolone Senapan ini adalah Kepala Detasemen B pada waktu itu AKBP. Bambang Widjanarko Baiin, S.ik. M.Si. Latihan tersebut dilaksanakan setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu. Pertama kali melaksanakan latihan muncul pesimis dari anggota. Namun dengan semangat dari pelatih yang bisa membangkitkan semangat para anggota maka latihan dapat maksimal.
         Dalam latihan kolone Senapan ini, dapat melatih sikap disiplin dan kerjasama diantara rekan dan semangat tidak mengenal menyerah.Dalam satu tim kolone senapan ada 3 komandan berpedang. Komandan berpedang ini adalah perwira yang memberi komando kepada anggota tim kolone senapan. Komandan tersebut selain memberikan- aba juga harus bisa melakukan gerakan- gerakan berpedang yang harus berlatih dengan keras.Dan komandan berpedang pada saat penampilan HUT Bimob 2010 dan sekaligus komandan berpedang kolone senapan pertama di lingkungan Korps Brimob Polri adalah Iptu Bagin Efrata Barus, S.pd, Iptu Wirawan Wicaksono. S.IP dan Iptu Boma Wedhayanto, SE. Sedangkan tim kolone senapan terdiri dari 2 bagian kelompok yang kemudian bergabung menjadi satu.
       Penampilan perdana Kolone Senapan Detasemen B pada HUT Brimob tahun 2010 bisa dikatakan sukses. Namun dengan tugas pokok dari Korps Brimob Polri maka setelah penampilan tersebut anggota Detasemen B melaksanakan tugas pengamanan Pilkada di Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai Sulawesi Tenggara, oleh sebab itu waktu untuk memelihara kemampuan tersebut berkurang. Akan tetapi untuk mrenyambut kedatangan Kepolisian Bersenjata Rakyat China, tim Kolone senapan hanya berlatih selama 2 hari dan tidak menyangka hasil yang dicapai bisa dikatakan sukses..Terimakasih atas dukungan rekan- rekan yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung terhadap penampilan tim kolone senapan detasemen B.